Korupsi yang Menggurita: Tinjauan Sosiologi Sastra terhadap Novel Orang-Orang Proyek

KORUPSI YANG MENGGURITA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA TERHADAP NOVEL ORANG-ORANG PROYEK

Excessive Corruption: Literature Sociology Study in Novel Orang-Orang Proyek

 

Kurniati

SMK Negeri 1 Sungailiat

Jalan Singayudha 1, Sungailiat, Bangka

Pos-el: kurnia_inka@yahoo.com

(diterima 29 Juni 2014, disetujui 3 November 2014, revisi terakhir 27 November 2014)

 

Abstrak

Sebagai bacaan yang menghibur, karya sastra merupakan media kontrol dalam dimensi fiksi karena karya sastra lahir dari realitas objektif dan diangkat dengan imajinasi-realitas menjadi realitas baru. Sastra juga menjadi sarana atau media diskusi yang dapat mengantarkan penciptaan ruang perubahan sosial, salah satunya dengan kegiatan mengkaji karya sastra. Karena sastra juga menjadi bahan baku pembelajaran di sekolah, sastra wajib diapresiasi dengan cara dikaji/analisis kebermaknaannya. Melalui metode deskriptif dengan pendekatan objektif (sosiologi sastra) sebuah karya sastra dapat dikaji. Novel Orang-Orang Proyek menjadi karya yang berusaha menghadirkan sebuah realitas kemanusiaan, yakni melawan korupsi dan berbagai penyimpangan. Orang-Orang Proyek tidak hanya mewakili zamannya (saat ditulis dan diterbitkan), tetapi juga mewakili kekinian. Di dalamnya terdapat kebenaran sosial. Karya tersebut memiliki sebab dan hasil kehebatan nilai artistik sebuah karya sastra (dengan dokumen sosialnya) sebagai potret kenyataan sosial. Inilah yang menjadikan Orang-Orang Proyek sebagai sastra yang bermakna.

Kata kunci: sosiologi sastra, Orang-Orang Proyek, korupsi

 

Abstract

As entertaining reading, literary work is control media in fiction dimension since literary work was born from objective reality and raised by reality-imagination to the new reality. Literature becomes tools or discussion media conveying the creation of social exchange room, one other thing is the activity of examining literary work. Since literature also becomes basic material of studying at school, it compulsorily appreciated by examining/analysing the meaning. By way of descriptive method and objective approach (sociology of letters) a literary work can be examined. Novel Orang-Orang Proyek becomes a work which is attempting to represent a human reality, i.e. fighting for corruption and various deviations. Orang-Orang Proyek not only represents its age (written and published), but also representing nowadays. It has social truth inside. The literary work has caused and effect of the artistic value grandeur in a literary work (with it social document) as social fact portrait. It makes Orang-Orang Proyek as meaningful literature.

Keywords: sociology of letters, Orang-Orang Proyek, corruption

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *