Vol. 2, No. 2, Desember 2014

Puji syukur ke hadirat Pemilik dan Pencipta semesta ini yang memiliki kuasa atas diri-Nya sendiri. Dialah Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Volume 2 Nomor 2 Jurnal Sirok Bastra Tahun 2014 dapat terbit tepat pada waktunya.

Pada edisi ini, dimuat sepuluh tulisan, yakni satu tulisan kebahasaan, satu tulisan pengajaran bahasa, dan delapan tulisan kesastraan. Dalam penelitiannya, Anitawati Bachtiar, Adek Dwi Oktaviantina, dan Rukmini membahas penggunaan alih kode dan campur kode pada dialog ubrug. Berdasarkan penelitian, ditemukan bentuk alih kode intern, berupa peralihan dari bahasa Jawa Serang menjadi Sunda Banten dan sebaliknya, serta alih kode metaforis dan situasional. Terdapat pula campur kode ke dalam yang berbentuk penyisipan kata pada kalimat yang diucapkan para pemain. Tujuan penggunaan alih kode dan campur kode itu adalah untuk memecah kekakuan saat pementasan, serta membangkitkan rasa humor agar penonton dapat terhibur.

Abdul Aziz melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengupayakan peningkatan keterampilan siswa dalam menulis paragraf melalui metode inkuiri dengan menggunakan media audio pada siswa kelas X1 SMA DDI Alliritengae, Kabupaten Maros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri dengan menggunakan media audio dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf siswa kelas X1 SMA DDI Alliritengae, Kabupaten Maros pada tahap pelaksanaan dan tahap penilaian.

Dalam kajiannya, Tri Lia memaparkan nilai sosial dan budaya dalam cerita pendek “Sri Sumarah” karya Umar Kayam. Berdasarkan analisis, ditemukan beberapa nilai sosial budaya yang terdapat dalam cerita pendek ini, yaitu wayang dan stratifikasi sosial, masyarakat Jawa yang nrimo, sistem sapaan dalam masyarakat Jawa, mistik kejawen, masyarakat Jawa yang pembalas budi, keselarasan hidup masyarakat Jawa, dan latar politik PKI.

Dalam kajiannya, Dindin Samsudin membandingkan teka-teki (pertanyaan tradisional) yang terdapat di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yakni hiem dan yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, yakni tatarucingan. Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa hiem Aceh dan tatarucingan Sunda yang memiliki persamaan.

Dalam kajiannya, Kurniati membahas novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari yang menurutnya berusaha menghadirkan sebuah realitas kemanusiaan, yakni melawan korupsi dan berbagai penyimpangan. Penulis menunjukkan bahwa di dalam novel tersebut terdapat kebenaran sosial. Karya ini memiliki sebab dan hasil kehebatan nilai artistik sebuah karya sastra (dengan dokumen sosialnya) sebagai potret kenyataan sosial.

Dalam penelitiannya, Sony Sukmawan membahas apokaliptisme sastra lisan Lereng Arjuna. Ciri-ciri yang terdapat dalam sastra lisan Lereng Arjuna dalam wujud (i) pemahlawanan tokoh mitologis dan sosok cikal bakal, trindih ukir, atau babat alas desa setempat; (ii) implikasi gagasan apokaliptik di balik latar penamaan desa, latar penamaan situs-situs purbakala, dan situs keramat alami; (iii) penamaan para-baureksa dalam mantra; serta (iv) pengungkapan apokaliptik sebagai pemulihan stabilitas alam melalui tindakan pencegahan yang persuasif.

Hestiyana membahas tema dan amanat cerita rakyat di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Dalam penelitiannya, ditemukan tiga bentuk cerita rakyat, yaitu dongeng, legenda, dan mite. Cerita rakyat tersebut terdiri atas satu dongeng yang berjudul “Ular Tadung di Gunung Kiyau”; dua legenda berjudul “Asal Usul Nama Desa Karang Intan” dan “Asal Usul Nama Danau Purun”; dan satu mite berjudul “Pamandian Putri di Gunung Putra Bulu”.

Dalam penelitiannya, Helmina Kastanya membahas tradisi lisan tatabuang manare dan badendang yang merupakan salah satu kekayaan sastra yang mengandung nilai estetika dalam pesta pernikahan masyarakat Pulau Ambon. Berdasarkan penelitian, bentuk tradisi lisan tatabuang manare dan badendang adalah prosesi berbalas pantun sambil menari diiringi alunan musik totobuang dan tifa. Tradisi ini berfungsi sebagai media penyatuan dua keluarga yang baru menjadi besan. Adapun nilai yang terkandung di dalamnya adalah nilai percintaan, kekeluargaan, dan sosial.

Dalam penelitiannya, Bagus Kurniawan membahas strategi pembacaan dekonstruksi karakter Arjuna sebagai lelananging jagad dalam lakon-lakon wayang purwa. Menurutnya, pemaknaan terhadap wayang masa kini mulai beragam, tidak hanya melalui dikotomi hitam-putih, tetapi juga melalui berbagai tafsir yang kemudian mendekonstruksi makna yang sudah mapan. Dalam tulisan ini, diuraikan strategi pembacaan secara dekonstruksi terhadap karakter Arjuna dengan menggunakan beberapa lakon wayang berbahasa Indonesia yang diterbitkan di majalah Cempala.

Mulawati mengkaji nilai karakter bangsa dalam nyanyian rakyat Muna di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berdasarkan penelitian, unsur intrinsik nyanyian rakyat Muna menyiratkan nilai-nilai karakter bangsa seperti disiplin, selalu bekerja keras, mandiri, kreatif, dan toleransi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang telah bersedia menerbitkan karya mereka pada edisi ini. Para penulis merupakan peneliti, pakar, dosen, guru, dan mahasiswa dari berbagai sekolah, perguruan tinggi, dan instansi. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para mitra bestari yang telah memberi ulasan terhadap tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi.

Demi memenuhi keberagaman isi dan penulis, Sirok Bastra membuka kesempatan bagi para peneliti dan penulis untuk menyampaikan hasil penelitian dan pemikiran mutakhir dalam bidang kebahasaan, kesastraan, dan pengajarannya.

Pangkalpinang, Desember 2014

Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *