Kedudukan Perempuan Jawa dalam Novel Hati Sinden Karya Dwi Rahayuningsih dilihat dari Perspektif Gender

KEDUDUKAN PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL HATI SINDEN KARYA DWI RAHYUNINGSIH DILIHAT DARI PERSPEKTIF GENDER

The Position of Javanese Women Based on Gender Perspective in Hati Sinden, a Novel by Dwi Rahyuningsih

 

Anita Rima Dewi

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Kampus Baru UI Depok, Jawa Barat

Pos-el: anitarimadewi@gmail.com

 

(diterima 14 Maret 2014, disetujui 27 Mei 2014, revisi terakhir 11 Juni 2014)

 

Abstrak

Masyarakat Jawa merupakan penganut bentuk dasar sistem terminologi bilateral dan generasional yang menyamaratakan kedudukan ayah dan ibu. Namun, pada kenyataannya tetap saja ada perbedaan mengenai pola persaudaraan ini yaitu pembedaan dalam senioritas dan jenis kelamin. Dalam budaya Jawa pun dikenal istilah kanca wingking bagi perempuan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat kedudukan perempuan Jawa dalam keluarga yang tergambar dalam novel Hati Sinden karya Dwi Rahyuningsih dilihat dari perspektif gender. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa diskriminasi gender seperti marginalisasi, stereotipe, dan subordinasi melahirkan berbagai kekerasan ekonomi, fisik, psikis, dan seksual.

Kata kunci: gender, bilateral, generasional, kanca wingking, Jawa

 

Abstract

The Javanese follow the basic rules of bilateral and genarational terminology system which balance the position of men and women in society. However, there is still differentiation found in this type of family pattern, which is the differentiation in seniority and gender. There is also kanca wingking terminology for women raised in Javanese culture. Therefore, this research analyzes the position of women in Javanese families based on gender perspective illustrated in Hati Sinden, a novel written by Dwi Rahyuningsih. This research, using analytical descriptive method, finds out that the gender discrimination such as marginalization, stereotyping, and subordination often result in economic, physic, psychological, and sexual violence.

Keywords: gender, bilateral, generational, kanca wingking, Java

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *