Telah dilaksanakan kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Penyusunan Modul Bahan Ajar Revitalisasi Bahasa Daerah di Kota Pangkalpinang pada Rabu–Sabtu, tanggal 24–27 April 2024 di hotel Cordela Pangkalpinang. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, yakni Rapat Koordinasi Revitalisasi Bahasa Daerah bagi Pemangku Kepentingan yang sudah diselenggarakan pada awal Maret 2024 lalu. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sejumlah 20 orang, di antaranya para maestro yang telah ditunjuk pada rakor sebelumnya, para pendamping penyusun modul dari BPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung, Kantor Bahasa Babel, dan Duta Bahasa Babel.
Koordinator KKLP Molinbastra Kantor Bahasa Babel sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Pradipta Putra Prathama, S.S., menjelaskan bahwa kegiatan DKT ini merupakan kegiatan kedua dalam rangkaian pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Tahun 2024 yang bertujuan untuk menyusun modul bahan ajar RBD Bangka Belitung. Setelah ini, kegiatan akan dilanjutkan dengan Bimtek Guru Master dengan tujuan untuk mengimbaskan isi modul kepada para guru master agar dapat diajarkan ke peserta didik di sekolahnya masing-masing. Kepala Kantor Bahasa Babel, Muhammad Irsan, S.S., M.Hum., berharap agar dalam 4 hari ke depan para peserta dan pendamping dapat menyelesaikan penyusunan modul yang mencakup keseluruhan materi yang sudah disepakati pada rakor sebelumnya.
“Saya juga berharap agar modul bahan ajar ini nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh siapa pun yang ingin merevitalisasi ataupun melestarikan bahasa dan sastra daerah di Pulau Bangka,” lanjut Irsan.
Irsan juga menambahkan bahwa target sasaran kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024 ini melibatkan komunitas tutur, guru, kepala sekolah, dan pengawas yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan kabupaten/kota, dan peserta didik tingkat SD dan SMP. Tidak menutup kemungkinan bahwa nantinya kegiatan ini juga akan melibatkan peserta didik di tingkat SMA.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervawi, S.Pd., M.Pd., M.M., turut hadir untuk membuka kegiatan ini secara resmi. Ervawi menyambut baik pelaksanaan penyusunan modul ini sebab menurut Ervawi bahasa daerah sangat perlu diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin.
“Saya yakin pengajaran bahasa dan sastra daerah melalui kebudayaan lokal akan lebih efektif diterapkan untuk anak didik kita. Tentu saja selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap bahasa dan sastra daerah, ini juga menjadi upaya untuk melestarikan budaya lokal kita,” kata Ervawi.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang sudah hadir dan berkontribusi pada penyusunan modul bahasa daerah ini. Nanti kami akan tetap berkoordinasi dengan Kepala Kantor Bahasa dalam rangka memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan Kantor Bahasa di Pulau Bangka Belitung,” tambah Ervawi.
Sebelum penyusunan modul, peserta dan pendamping juga mendapat materi dari narasumber Dato’ Akhmad Elvian mengenai kondisi bahasa, masyarakat penutur, dan pemertahanan bahasa Melayu di Bangka Belitung, dan materi dari Haiyudi, S.Pd., M.Ed., mengenai standar penyusunan modul. Kegiatan ini akan menghasilkan 6 modul materi ajar, yakni menulis dan membaca pantun berbahasa daerah, mendongeng berbahasa daerah, pidato berbahasa daerah, komedi tunggal berbahasa daerah, menulis cerita pendek berbahasa daerah, dan tembang tradisi berbahasa daerah. *Maharani Sherina Munaf (Tim Humas KB Babel)