Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi pada 25—27 Juli di Hotel Aston Soll Marina. Acara yang merupakan tindak lanjut dari program Pemutakhiran Profil Komunitas Literasi Tahun 2023 ini diikuti oleh 30 peserta. Para peserta merupakan pengurus komunitas literasi di berbagai kabupaten di Pulau Bangka. Komunitas literasi yang dimaksud terdiri dari perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat, komunitas membaca nyaring, dan komunitas menulis. Selain itu, dinas perpustakaan dan kearsipan dari provinsi dan empat kabupaten (Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, dan Bangka Selatan) ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan mengirim perwakilan masing-masing sebagai peserta.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Ety Fahriaty. Pada kesempatan tersebut, Ety menyampaikan bahwa literasi yang saat ini sudah merambah ke desa-desa harus semakin digalakkan. Ety berharap fungsi perpustakaan desa bisa lebih dari sekadar tempat membaca dan meminjam buku. “Perpustakaan desa hendaknya berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat desa melalui program-program literasi,” ujarnya. Pada akhir sambutan, Ety optimis bahwa bimtek yang mempertemukan perpustakaan desa, dinas perpustakaan dan kearsipan, dan KBP Babel ini dapat menjadi wadah yang pas dalam rangka merancang program literasi yang tepat guna bagi masyarakat.
Bimtek yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengurus komunitas literasi dan kapasitas pengelolaan komunitas literasi ini menghadirkan tiga narasumber. Ahmad Muslim dari Perpusnas menyampaikan materi mengenai penguatan manajemen perpustakaan, penyusunan program kegiatan kreatif di perpustakaan, dan praktik menyusun program kegiatan kreatif, dilanjutkan dengan pengevaluasian rancangan program. Desri Susilawani, atau yang akrab disapa Bunda Desri (Bundes), pendiri Kampung Dongeng Babel, memberikan materi teknik mendongeng sekaligus mempraktikkan cara mendongeng. Kreator konten asal Palembang, Muhammad Hafidz Al Furqan, memaparkan cara pemanfaatan media sosial dan praktik membuat konten yang menarik sebagai upaya mempromosikan komunitas literasi.